Nurturing Risk Culture Through Leadership Example
TELADAN RISK CULTURE
MENJADI TELADAN: KUNCI SUKSES DALAM MENCAPAI GOALS
Pada tahun 2015, saya mendapat kesempatan untuk berdiskusi sebelum melakukan pelatihan dengan seorang menteri tentang rencana dan goals timnya. Dalam pertemuan tersebut, beliau mengungkapkan ambisi yang besar untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
“Saya ingin dalam beberapa entitas di kementerian ini dan para direksi BUMN menjadi lebih solid dan kompak.” katanya dengan semangat. “Namun, sepertinya kami masih menghadapi beberapa kendala.”
Saya pun mengajukan saran yang mungkin terdengar sederhana, tetapi sangat esensial: “Untuk mencapai goals tersebut, Bapak perlu ikut dalam kegiatan tema building ini, sehingga menjadi teladan. Sebagai seorang pemimpin, tindakan dan sikap Bapak akan sangat mempengaruhi tim.”
Menteri tersebut terlihat berpikir sejenak, lalu mengangguk setuju. “Jadi, menurut Anda, saya harus ikut terlibat?”
Berbekal saran tersebut, menteri setuju untuk mengikuti pelatihan yang saya selenggarakan sebagai Direktur Utama AIDA, yang fokus pada pengembangan budaya sadar risiko. Pelatihan ini dirancang untuk membangun dan memperkuat budaya risk culture di lingkungan kerja.
Kenapa keputusan ini sangat tepat? Karena pelatihan tersebut mencakup materi-materi penting tentang risk culture, yang meliputi pemahaman mendalam mengenai risiko dan cara menghadapinya. Dengan menjadi teladan dalam menerapkan budaya ini, menteri tersebut tidak hanya menunjukkan komitmennya tetapi juga memotivasi seluruh tim untuk mengikuti prinsip-prinsip yang sama.
Berdasarkan definisi risiko, baik dari Kamus Besar Bahasa Indonesia maupun ISO 31000:2018, risiko bukan hanya dampak negatif, tetapi juga ketidakpastian yang bisa dikelola. Dengan memahami risiko, pemimpin dapat lebih siap menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang.
Hasilnya, setelah pelatihan, menteri berhasil membangun budaya sadar risiko yang kuat di timnya. Ini menunjukkan bahwa dengan menjadi teladan dan aktif terlibat, pemimpin dapat menciptakan perubahan signifikan dan mendorong pencapaian tujuan yang lebih besar.
Kuncinya adalah MENJADI TELADAN DAN MENGELOLA RISIKO
Jadi bagaimana bisa mencapai goals dengan tim, maka perhatikan langkah-langkah dibawah ini:
1. MENJADI CONTOH NYATA
Tindakan pemimpin yang mencerminkan nilai-nilai risk culture akan menginspirasi tim. Ini penting untuk menciptakan kesadaran risiko dalam setiap tindakan yang dilakukan.
2. KOMUNIKASI YANG EFEKTIF
Menyampaikan visi dan tujuan secara jelas kepada tim, membantu membangun kesadaran terhadap risiko yang mungkin muncul. Ini memungkinkan tim untuk lebih siap dalam menghadapi ketidakpastian.
3. MEMBANGUN HUBUNGAN
Hubungan yang kuat antara pemimpin dan anggota tim menciptakan lingkungan kerja yang mendukung budaya sadar risiko. Ketika tim merasa diperhatikan, mereka lebih cenderung melaporkan risiko yang mungkin dihadapi.
4. MENDORONG PENGEMBANGAN DIRI
Dukungan terhadap pengembangan keterampilan dalam manajemen risiko penting untuk membangun risk culture. Ketika tim memahami risiko dan cara mengelolanya, mereka dapat bertindak lebih proaktif.
5. TANGGAPI UMPAN BALIK
Mendengarkan umpan balik dari tim tentang risiko yang mereka identifikasi akan memperkuat kesadaran dan keterlibatan dalam manajemen risiko.
Dengan langkah-langkah tersebut, pemimpin tidak hanya dapat menciptakan budaya kerja yang positif, tetapi juga meningkatkan kemampuan organisasi dalam menghadapi risiko. Mengelola risiko dengan baik akan memberikan dampak positif, yaitu meningkatkan nilai dan menekan kerugian.
Kesadaran akan risiko sangat penting dalam organisasi. Banyak perusahaan masih kurang peka terhadap risiko yang ada, padahal risiko dapat diantisipasi dengan melihat data historis. Risiko sering muncul secara berulang dan dapat dikelola dengan baik jika ada budaya sadar risiko yang kuat.
Penting bagi setiap individu dalam organisasi untuk selalu sadar akan risiko dalam setiap aktivitas. Budaya sadar risiko yang dikelola dengan baik akan membantu perusahaan menghadapi situasi yang tidak menentu, termasuk tantangan VUCA (Volatile, Uncertainty, Complexity, Ambiguity) seperti pandemi atau resesi ekonomi.
Dalam hal ini, pemimpin berperan penting. Tanpa kepemimpinan yang kuat, pengelolaan risiko tidak akan efektif. Oleh karena itu, penerapan manajemen risiko yang terpadu dan pengelolaan perubahan yang cerdas sangat diperlukan.
Dengan pemahaman yang lebih dalam tentang pentingnya budaya sadar risiko, Anda akan memiliki alat untuk meningkatkan kinerja tim dan organisasi Anda. Buku saya yang berjudul Risk Culture hadir sebagai panduan praktis dan aplikatif untuk membangun dan merawat budaya risiko yang efektif. Dapatkan wawasan mendalam, strategi implementasi, dan contoh nyata yang akan membantu Anda menghadapi tantangan di dunia yang semakin kompleks.
Jangan lewatkan kesempatan untuk memperkuat fondasi organisasi Anda, baca Risk Culture dan jadilah agen perubahan yang diharapkan! Dapatkan bukunya sekarang dan mulai perjalanan Anda menuju budaya sadar risiko yang kuat. Setiap halaman akan memberikan Anda langkah konkret untuk mencapai kesuksesan perusahaan berkelanjutan. Jangan tunggu lagi, masa depan perusahaan Anda dimulai dengan Risk Culture.
Salam Hangat,
Mohamad Soleh, S. Psi., M. M., CNLP., CRGP
mohamad.soleh@gmail.com - www.mohamadsoleh.com