
7 Langkah Membangun Budaya Risiko yang Kuat di Perusahaan
Budaya risiko atau risk culture sering kali dianggap sebagai konsep yang rumit dan hanya relevan untuk beberapa perusahaan. Padahal, sebenarnya budaya ini sangat penting bagi semua perusahaan—terlepas dari apapun industrinya. Kenapa? Karena risiko akan selalu ada, dan cara perusahaan menghadapinya sangat menentukan keberlangsungan bisnis di masa depan.
Nah, kalau Anda sedang berpikir untuk mulai membangun budaya risiko yang sehat di perusahaan Anda, berikut 7 langkah praktis yang bisa Anda terapkan:
Komitmen Pimpinan
Pemimpin harus menjadi role model dan memastikan bahwa setiap keputusan strategis mempertimbangkan aspek risiko. Kepemimpinan yang proaktif akan mendorong seluruh organisasi untuk mengadopsi manajemen risiko sebagai bagian dari budaya kerja.Integrasi dengan Bisnis
Risiko tidak boleh dipisahkan dari proses bisnis. Setiap rencana strategis maupun operasional harus berbasis manajemen risiko agar keputusan yang diambil lebih tepat dan berkelanjutan.Identifikasi & Evaluasi Berkelanjutan
Risiko harus didokumentasikan secara sistematis. Perusahaan juga perlu menggunakan database insiden dan melakukan pemantauan berkala untuk memastikan pengelolaan risiko tetap relevan dengan kondisi terkini.Struktur Organisasi yang Mendukung
Bentuk unit risiko khusus dan terapkan Three Lines Model agar tanggung jawab pengelolaan risiko tersebar merata, mulai dari operasional hingga pengawasan.Peningkatan Kompetensi
Adakan pelatihan dan sertifikasi untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman seluruh karyawan terhadap risiko yang dihadapi perusahaan.Penguatan Tata Kelola
Integrasikan prinsip Governance, Risk & Compliance (GRC) ke dalam kebijakan perusahaan, sehingga tata kelola risiko menjadi bagian dari sistem manajemen yang menyeluruh.Evaluasi & Penghargaan
Lakukan audit risiko secara berkala dan berikan penghargaan kepada unit atau individu yang menunjukkan implementasi terbaik dalam pengelolaan risiko.
Dengan mengimplementasikan langkah-langkah ini secara konsisten, perusahaan tidak hanya dapat mengurangi potensi kerugian, tetapi juga meningkatkan ketahanan dan daya saing dalam jangka panjang.
Sumber : Buku Risk Culture by Mohamad Soleh, S.Psi., MM., CNLP, CRGP