“Now, I see The Secret of Making The Best Persons. It is to grow in the open air, and to eat and sleep with the earth” Walt Whitman.
Outbound Training dirintis pertama kali oleh Dr. Kurt Hahn pada tahun 1941. Istilah Outward Bound sendiri digunakan ketika sebuah kapal meninggalkan pelabuhan yang aman menuju tantangan mengarungi laut lepas. Pelatihan outbound kemudian berkembang menjadi salah satu konsep pengembangan sumber daya manusia. Pelatihan outbound mengkondisikan karyawan keluar dari suasana kantor masuk ke situasi yang baru di alam bebas dan mengekplorasi tantangan alam. Aktifitas-aktifitas fisik yang dialami dalam pelatihan outbound sesungguhnya adalah wahana yang secara sengaja diciptakan bagi munculnya kesempatan pembelajaran. Tujuan pelatihan outbound ialah mempelajari prinsip-prinsip belajar dan kerjasama melalui pengalaman berinteraksi menghadapi tantangan di alam bebas, dalam rangka menjadi manusia-manusia yang lebih efektif baik lingkungan pekerjaan, sosial dan keluarga.
Mengapa Outbound :
Membuat proses pembelajaran menjadi lebih menakjubkan, menantang, relevan dan berkesan untuk jangka waktu yang panjang.
Menjadikan perilaku & sikap seseorang dapat muncul di dalam kegiatan training, sehingga dapat diberikan umpan balik dan diarahkan secara langsung.
Menyediakan kesempatan bagi para individu dan tim untuk menerima tantangan, keluar dari zona aman mereka dan berusaha menemukan solusi dari setiap tantangan yang mereka hadapi di dalam situasi dan lingkungan yang mendukung dan aman (safety).
Membangun keterampilan-keterampilan bernilai yang dapat ditransfer ke dalam situasi di kehidupan nyata partisipan.
Menyediakan pengalaman yang merupakan simulasi dari kondisi dalam kehidupan nyata sehari-hari.
Tujuan & Manfaat pelaksanaan pelatihan outbound :
Individual Development
Menyadari dan memahami konsep diri dengan lebih baik (improving self concept).
Memahami diri sendiri dan orang lain lebih baik (understanding self and others).
Memiliki keterampilan untuk beradaptasi pada perubahan-perubahan lingkungan (the skills to adapt to an everchanging environment).
Menumbuhkan sikap kerja untuk terus-menerus mencoba yang terbaik (never give up, try and try again).
Group Development
Mengembangkan sikap mental positif terhadap orang lain (development of a positive attitude).
Membangun komunikasi yang efektif (build effective communication).
Membentuk dinamika kelompok yang didalamnya terdapat unsur-unsur kerja sama team (create dynamic team work).
Menyelesaikan konflik hubungan kerja (resolving conflict) sehingga menjadi sebuah hubungan sehat dan membangun (healthy conflict).
Leadership Development
Mengembangkan potensi diri dalam kedudukannya sebagai pemimpin ( diperusahaan, rumah/keluarga dan lingkungan).
Mengembangkan kemampuan mengelola sumber daya yang terbatas untuk mencapai tujuan kelompok (use available resources to achieve common goals).